VISI MISI PONDOK PESANTREN AINUL FALAH
VISI
Menjadikan pesantren yang unggul menuju terwujudnya generasi yang Khairu Ummah, Berkualitas, Populis dan Islamis
MISI
Menanamkan keimanan, ketaqwaan, akhlaqul karimah, kepedulian terhadap kebersihan dan keilmuan, kesadaran hidup sehat dan hidup bermanfaat bagi masyrakat, agama dan Negara.
Menyelenggarakan pendidikan pesantren integral yang memadukan kurikulum pesantren nasional
Mengembangkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, keahlian dan kewirausahaan.
Menciptakan situasi belajar dan lingkungan yang kondusif, harmonis, kompotetif, demokratif, transparan, professional dan accountability.
Merealisasikan dan mengistiqomahkan panca jiwa pesantren. Moto pesantren dan panca taushiyah mudir.
TUJUAN PESANTREN
Tujuan Umum
Tujuan umum pesantren mengacu pada pendidikan nasional Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha kuasa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani berkeperibadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyrakatan dan kebangsaan.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus pesantren ini adalah menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan terpadu untuk membangun Sumber Daya Manusia yang beriman dan bertaqwa (Imtaq), berilmu pengetahuan dan teknologi, mandiri dan mempunyai keseimbangan antara Iman, Ilmu dan Amal serta mampu berjuan untuk mengabdikan diri pada agama, Masyarakat,Bangsa dan Negara.
PROGRAM PENDIDIKAN
Untuk mencapai target dan sasaran yang diharapkan, maka pondok pesantren Ainul Falah memiliki program pendidikan yang mencakup program intra kurikuler dan Ekstra Kurikuler.
Program Intra Kurikuler
Program intra kurikuler diberikan secara klasikal dengan menggunakan kurikulumDepartemen Agama (Depag) dan dinas Pendidikan (Dikmas) yang dipadu dengan kurikulum Pondok Pesantren Modern.
Program Ekstra Kurikuler
Program Ekstra Kurikuler dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan praktis sehingga para lulusannya dapat mempraktekannya di masyarakat. Program ini meliputi: Bimbingan Belajar Kitab turots(Kitab Kuning), pembinaan tilawatil Quran, pembelajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Nasyid islami, diskusi, penelitian ilmiyah, computer, kepramukaan, seni bela diri, futsal, bulu tangkis.
METODE PENGAJARAN DAN PENDIDIKAN
Metode pengajaran dan pendidikan pada pondok pesantren Ainul Falah menggunakan metode yang integral dan kompherashif, suatu metode khas dari keterpaduan modern dan salaf (Tradisional)
JADWAL AKTIFITAS SANTRI
AKtivitas Harian Santri
NO
WAKTU
KEGIATAN
1
Jam 03.00-05.00
Shalat tahajjud, shalat subuh berjamaah dan ngaji Al Quran
2
Jam 05.00-06.00
Pengajian Kitab kuning, pemberian kosa kata dan muhadastah
3
Jam 06.00-07.00
Sarapan pagi, mandi dan berangkat sekolah
4
Jam 07.00-09.30
Belajar Formal
5
Jam 09.30-10.00
Istirahat dan shalat dhuha
6
Jam 10.00-12.30
Belajar formal
7
Jam 12.30-13.30
Shalat Dhuhur dan makan siang
8
Jam 13.30-14.00
Istirahat
9
Jam 14.00-16.00
Belajar Formal (Madrasah Diniyah)
10
Jam 16.00-17.00
Shalat Ashar
11
Jam 17.00-18.00
Istirahat
12
Jam 18.00-1900
Shalat Maghrib dan mengaji Al Quran dengan para Ustadz
13
Jam 19.00-21.00
Shalat Isyak dan Pengajian Kitab kuning
14
Jam 21.00-22.00
Belajar Malam
15
Jam 22.00-03-00
Istirahat dan Tidur malam
Aktivitas Mingguan Santri
No
Hari/Waktu
Pilihan Kegiatan
Keterangan
1
Jumat 07.00-10.00
Ekstra Kurikuler Komputer
Kelompok A
2
Jumat 07.00-10.00
Ekstra Kurikuler bahasa arab
Kelompok B
3
Jumat 07.00-10.00
Ekstra Kurikuler bahasa inggris
Kelompok C
4
Jumat 07.00-10.00
Ekstra Kurikuler bulu tangkis dan futsal
Kelompok D
5
Jumat 14.00-15.30
Ekstra Kurikuler Pramuka
Semua Santri
TANTANGAN PESANTREN
Biaya Operasional Pesantren Belum memadai
Sarana dan prasarana penunjuangan belajar mengajar belum memadai
STRATEGI PESANTREN
Mencari donator tetap untuk menggali potensi usaha (Sumber Dana)
Melengkapi fasilitas yang kurang dan memperbaiki fasilitas yang rusak dan memelihara yang ada
Menciptakan manajemen yang transparan
Menjalin hubungan baik dengan masyarakat (community support)
Membina dan mengemban minat dan bakat santri
Membina tata tertib yang demokrasi dan edukatif
Menciptakan efektif school
Merealisasikan dasar, motto, panca jiwa dan panca tausiyah mudir
MONITORING DAN EVALUASI
Untuk memantau, mengevaluasi, mengoptimalkan dan memantapkan pondok pesantren ini, maka kami akan melaksanakan monitoring dan evaluasi setiap minggu sekali dan paling lambat akhir bulan
PENUTUP
Demikian profil ini kami buat semoga dapat membantu merealisasikan pesantren ini sebagaimana yang diharapkan dan kepada semua pihak yang telah berperan aktif kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat karunia serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya robbal alamin.
Sumenep,06 Januari 2020
Pimpinan
Pondok Pesantren Ainul Falah
KH.Abd.Rauf,A.Ma
ASAL USUL BERDIRINYA AINUL FALAH
Diceritakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Ainul Falah
Disekitar tahun 1960 H. Ramli Membuka Madrasah, di waktu itu belum ada sekolah sama sekali kecuali di Guluk-Guluk dan di Sumber Bungur, sedangkan pada saat itu semuanya punya semangat untuk bersekolah, maka dari itu H. Ramli membuka Madrasah yang ditempatkan di Masjid, pengasuh dan pengajar H. Ramli dibantu oleh seseorang yang dipanggil Towan Omar yang bersal dari kecamatan Ganding,pada waktu itu di kasih nama madrasah Haji Ramli Bakeong.
Sekitar tahun 1963 H. Ramli mengadakan pertemuan yang dikemas dengan Pengajian atau Hari Ulang tahun sekolah yang dihadiri oleh RKH. MOHAMMAD ROFII BAIDLAWI Pengasuh Pondok Pesantren Banyuanyar,dari atas mimbar beliau berpesan kepada semua jemaah pengajian terutama kepada H. Ramli untuk membangun Madrasah dan pada waktu itu pula RKH. MOHAMMAD ROFII BAIDLAWI memberikan sumbangan untuk pembangunan madrasah itu.
Maka dari itu KH. Bukhari, H. Ramli, Ahmad Baisuni, dan tokoh masyarakat lainnya bermusyawarah untuk mewujudkan pesan yang di sampaikan oleh RKH. MOHAMMAD ROFII BAIDLAWI, pada saat itu pembangunan segera dilangsungkan dengan ukuran empat kali lima meter sebanyak tiga kamar, kuranglebih satu bulan pembangunan selesai dan bisa ditempati serta diberi nama Madrasah Tarbiyatussibyan.
Pengajar dimadrasah Tarbiyatusibyan yaitu H. Ramli, Toan Ngomar, dan Moh. Badwi selaku kepala sekolahnya. Tahun demi tahun siswa dan siswi semakin bertambah sementara ruangan yang bisa ditempati hanya tiga ruang, maka dari itu alternatifnya masjid dan teras rumah KH. Bukhari juga menjadi tempat pembelajaran.
Ditahun 1970 KH. Abd. Rauf (putra dari KH. Buhari) pulang dari pondok, tidak lama kemudian H. Ramli memasrahkan jabatan kepala Madrasah Tarbiyatussibyan serta segala urusan yang berkaitan dengan madrasah telah dipasrahkan kepada KH. Abd Rauf, Alhamdulillah siswa dan siswi dari tahun ketahun semakin bertambah dan juga tenaga pengajarpun cukup memadai bahkan siswa kelas enam sudah bisa mengajar kelas yang lebih rendah, namun dengan demikian ditahun 1972 lokal yang ada sudah tidak memadai untuk menampung siswa yang kian tahun bertambah maka KH. Abd. Rauf, Zainuddin, Ahmad Baisuni, Abd Aziz, dan H. Ramli beserta para sesepuh bermusyawarah untuk membangun ruangan. Alhamdulillah dengan ijin Allah SWT bangunan tersebut terlaksana sebanyak enam ruang dengan ukuran enam kali enam.
Berdasarkan musyawarah dengan KH. Madani dan juga adanya Surat Keputusan Bersama Tiga Mentri yang diantaranya mentri agama. Di tahun 1973 dibuka Madrasah Ibtidaiyyah kelas satu sampai kelas tiga, setelah kelas enam ujian akhirnya bergabung dengan sumber bungur selama dua kali pereode dan setelah itu dapat melaksanakan ujian akhir sendiri sampai sekarang, di waktu itu pula dapat membangun lokal sebanyak dua ruang dengan kantor gurunya dan madrasah itu tetap bernama madrasah tarbiyatussibyan walaupun masuk pagi.
Madrasah Tarbiyatussibyan mendapat kepercayaan dari pemerintah tepatnya pada tahun 1977 sehingga mendapat bantuaan bangunan sebanyak enam ruang dengan ukuran 7x7. Juga tahun 1982 madrasah tarbiyatusibyan kembali mendapat bantuan bangunan sebanyak dua ruang dengan ukuran 6x6, setelah bangunan itu selesai maka langsung ditempati kelas nol (RA). Begitu juga di tahun 2005 madrasah tarbiyatussibyan masih dipercaya oleh pemerintah sehingga mendapat bantuan bangunan sebanyak dua ruang dengan ukuran 7x6.
Tahun 1989 bulan Sembilan, K. Abd. Rauf dipercaya oleh masyarakat untuk mendidik putra putrinya yang bermukim (mondok) di madrasah tarbiyatussibyan, K. Abd. Rauf belum ada kesiapan untuk membuka pondok karena tidak punya tempat yang dapat ditempatinya, dengan amat terpaksa dengan desakan masyarakat sehingga santri yang mondok ditempatkan di dapur KH. Abd Rauf sebanyak lima santri. Kepercayaan masyarakat dari tahun ketahun semakin bertambah sehingga banyak santri yang mondok, maka oleh KH. Abd Rauf dibuatkan bangunan sebanyak lima kamar dengan ukuran .
Tahun 1991 podok mendapatkan bantuan bangunan dari pemerintah sebanyak 13 kamar untuk santri putri, 10 kamar untuk santri putra dengan ukuran 3x3, yang dapat ditempati santri putra dan putri. Selesainya bangunan maka diresmikan pula nama pondok dengan sebutan AINUL FALAH diambil dari nama Sombher Polai yang dibahasa arabkan menjadi AINUL FALAH.
Seiring dengan kemajuan jaman, tehnologi semakin memadai serta pola pikir santri mulai berkembang dan keinginan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi mulai tumbuh dibenaknya sedangkan di desa Bakeong sendiri tidak satupun ada sekolah Madrasah tasanawiyah. Anak-anak yang keluar kelas enam MI banyak yang tidak sekolah, anak-anak yang punya keinginan melanjutkan maka harus jauh-jauh melanjutkan ke batu ampar. KH Abd. Rauf serta Moh Jalil, dan KH Ach Madani (pengasuh Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong Pamekasan) bermusyawarah untuk membuka Madrasah Tasanawiyah, maka oleh KH Ach. Madani diijinkan untuk membuka Madrasah Tasanawiyah dan oleh beliau tetap diberi nama MTs. Ainul Falah.
Alhamdulillah, dari tahun ketahun Madrasah Tasanawiyah Ainul Falah berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan, anak-anak sudah tidak kesulitan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Di tahun 1997 MTs. Ainul Falah Mendapat bantuan bangunan dari pemerintah sebanyak tiga ruang dan juga di tahun 2004 mendapat bantuan bangunan dari pemerintah sebanyak dua ruang dengan ukuran 9x8, dengan swadaya masyarakat Ainul Falah dapat membangun tujuh lokal dengan ukuran 7x7 serta tidak lama kemudian Ainul falah mendapat bantuan bangunan dari kepala desa sebanyak tiga lokal. Semoga Ainul Falah tetap berjalan dan jaya sampai akhir jaman,Amin Ya Robbal Alamin.
Sekitar tahun 2007 KH Ach. Madani Musyawarah dengan KH Abd. Rauf serta Moh Jalil untuk membuka Madrasah Aliyah maka ditahun 2007 Kepala Kantor Depertemen Agama yaitu bapak Imron memberikan ijin dan pada saat itu pula Kepala Kantor Depertemen Agama membuka serta meresmikan berdirinya Madrasah Aliyah Ainul Falah. Dari tahun ketahun madrasah Ainul falah berjalan sesuai dengan rencana tentunya semua itu atas ijin Allah SWT.
Di tahun 2009 podok amat kekurangan bangunan baik santri putra atau santri putri. Maka santri putri menempati kamar putra sebanyak delapan kamar sehingga santri putra dipindahkan ketempat lain dan sampai sekarang santri putri tetap menempati kamar putra.
Pada tahun 2020 bulan dua belas asrama puteri sangat tidak layak untuk di tempati karena usia sudah lebih dr 25 tahun maka pihak masyayikh bermusyawarah dengan tokoh dan sesepuh yang ada disekitar untuk membangun asrama puteri meskipun bangunan yang sederhana, namun atas izin allah salah satu alumni (Dr Moh Wardi, M.Pd.I) putera dai Alm Bapak Moh Kasan asal bakeong menyatakan dan bersedia untuk mencarikan dana yang akan dibangunkan asrama tersebut.
Itulah cerita singkat berdirinya Ainul Falah, semoga allah selalu melindungi mereka yang selalu berjuang demi Pondok Pesantren, dan semoga Allah menghapus dosa beliau-beliau dan terimakasih atas bantuan dan dukungannya. Semoga allah membalas kebaikan beliau-beliau di hari qiyamah. Amin ya robba alamin